Daftar Isi

Poin Utama
- Manajemen portofolio adalah proses mengumpulkan aset dan investasi.
- Portofolio yang ideal bergantung pada tujuan investor.
- Portofolio harus memperhitungkan keseimbangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat risiko.
- Memiliki aset-aset dengan korelasi rendah adalah strategi untuk mengelola risiko portofolio.
Apa Itu Manajemen Portofolio
Manajemen portofolio adalah strategi untuk membangun dan mengawasi investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kita. Daripada hanya memutuskan apakah suatu aset individu merupakan investasi yang bagus, manajemen portofolio melibatkan penilaian kombinasi dari semua investasi secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu.
Saat menilai portofolio, biasanya kita fokus pada pengembalian yang kita harapkan dan risiko. Tentu saja, pengembalian yang diharapkan yang lebih tinggi selalu lebih baik dan risiko yang lebih rendah selalu lebih baik. Namun, kedua metrik ini seringkali bertentangan satu sama lain, dan pentingnya masing-masing tergantung pada kita sebagai investor dan tujuan kita.
Tujuan Keuangan
Portofolio ideal tergantung pada tujuan investor, nih. Jadi, investor yang suka ambil risiko tinggi bisa aja alokasikan sebagian besar atau bahkan seluruh portofolio mereka ke aset seperti Bitcoin. Tapi ya, mereka juga harus siap dengan volatilitas jangka pendek dalam portofolio mereka, sih. Di sisi lain, investor yang lebih suka ambil risiko rendah bakal alokasikan dana mereka ke aset yang bisa diprediksi, kayak obligasi. Meski untungnya jauh lebih rendah, tapi risikonya juga lebih kecil.
Nah, ada juga investor yang punya toleransi risiko yang tinggi banget, sampai siap terima fluktuasi nilai investasi yang besar dalam jangka waktu yang singkat. Biasanya, orang yang lebih muda lebih berani ambil risiko, sih. Terus, investor yang punya pendapatan yang bisa digunakan juga lebih berani ambil risiko, karena kerugian nggak bakal ganggu kemampuan mereka buat beli kebutuhan sehari-hari, kayak makanan atau tempat tinggal.
Kalau jangka waktu investasinya makin panjang, biasanya investor bakal makin berani ambil risiko dalam portofolio mereka. Soalnya, pasar biasanya pulih dalam jangka waktu yang lama. Jadi, investor jangka panjang bisa terima kerugian jangka pendek dan biarin investasinya pulih dalam beberapa tahun.
Investor biasanya punya toleransi risiko yang lebih rendah kalau mereka lebih tua, kurang tahan finansial, atau punya jangka waktu investasi yang pendek. Orang dengan jangka waktu investasi yang pendek nggak suka risiko karena mereka bisa rugi kalau mereka perlu jual aset mereka sebelum pasar punya kesempatan buat pulih. Investor yang udah pensiun, atau mungkin mau pensiun sebentar lagi, mungkin punya anggaran yang spesifik banget dan karena itu investasi yang kurang berhasil bisa berdampak negatif ke hidup mereka. Dalam situasi gitu, investor mungkin mau nambah variasi portofolio mereka.
Diversifikasi
Diversifikasi adalah salah satu cara paling penting bagi seorang investor untuk mengurangi risiko pada tingkat portofolio. Portofolio yang terdiversifikasi akan memiliki alokasi pada banyak aset yang berbeda, dan tidak ada aset individual yang akan mendominasi portofolio. Ini memastikan bahwa portofolio tetap mempertahankan sebagian besar nilainya bahkan jika satu aset mengalami penurunan yang signifikan.
Diversifikasi yang tepat tidak bisa dicapai hanya dengan sekilas melihat aset-aset dalam portofolio. Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan adalah korelasi yang mungkin ada antara aset-aset tersebut. Jika aset-aset saling berkorelasi tinggi, maka nilai-nilai mereka kemungkinan akan bergerak bersamaan, yang berarti mereka akan kehilangan nilai pada saat yang sama, sehingga mengurangi manfaat dari diversifikasi. Aset dengan korelasi rendah atau negatif harus menjadi bagian dari portofolio yang sama untuk memaksimalkan manfaat dari diversifikasi.
Aset yang sangat mirip, seperti saham dalam industri yang sama, akan memiliki korelasi yang sangat tinggi. Aset yang berkinerja baik dalam kondisi yang berlawanan akan berkorelasi negatif. Misalnya, ketika harga minyak naik, harga saham perusahaan minyak akan naik sementara harga saham maskapai penerbangan akan turun. Bitcoin memiliki korelasi rendah dengan sebagian besar aset, sehingga menjadi diversifikasi portofolio yang bagus.
Seiring fluktuasi harga aset dalam portofolio, proporsi mereka dalam total portofolio akan berubah. Untuk menjaga risiko yang sesuai, portofolio perlu di-rebalance secara berkala. Ini bisa dilakukan melalui strategi aktif yang melakukan perdagangan secara teratur, atau strategi pasif yang hanya memperbarui posisi setiap tahun atau lebih.
Mengukur Keberhasilan Portofolio
Untuk menentukan apakah suatu portofolio dibangun dengan baik, investor butuh cara standar buat ukur keberhasilannya. Pengembalian portofolio jadi metrik buat ukur kinerja historis. Tapi, ini ngabaikan profil risiko portofolio, jadi kurang berguna buat nyoba nilai gimana portofolio bakal performa di masa depan.
Batas efisien jadi metrik yang sering diutip buat tentuin apakah suatu portofolio dibangun dengan baik. Portofolio dianggap efisien kalo pengembalian yang diharapkan sebanyak mungkin buat level risiko yang dimilikinya. Portofolio dianggap nggak efisien kalo bisa kurangi risiko tanpa kurangi pengembalian yang diharapkan, atau naikin pengembalian yang diharapkan tanpa naikin risiko. Di sepanjang batas efisien, portofolio yang optimal tergantung pada kompromi risiko yang diinginkan oleh investor.