Bitcoin (BTC) dan pasar aset kripto secara keseluruhan udah jalan jauh banget. Cuma belasan tahun lalu, teknologi ini cuma dipake sama sekelompok kecil penggemar, waktu 10.000 BTC bisa beli dua piza.

Kalo kita liat beberapa tahun ke depan, udah banyak bisnis yang muncul dari industri ini, proyek aset kripto yang nggak terhitung jumlahnya, lahirnya DeFi, dan masih banyak lagi. Adopsi institusional juga lagi naik daun — MicroStrategy udah konversi lebih dari $2 miliar dari neraca keuangan mereka jadi Bitcoin, dan mungkin kamu juga bisa segera beli mobil Tesla terbaru pake BTC kamu.

Tapi, ada beberapa hal dasar yang masih perlu sebelum Bitcoin bisa jadi aset utama dalam lingkungan ekonomi global. Salah satunya adalah kerangka regulasi yang bisa bantu nambah eksposur BTC buat institusi dan investor mainstream. Menurut beberapa orang, cara terbaik buat ngelakuin itu mungkin lewat ETF Bitcoin.

Apa itu ETF Bitcoin?

Pertama, kita kasih tau dulu gambaran umumnya ya. Jadi, ETF itu kepanjangannya exchange-traded fund, artinya dana investasi yang ngikutin harga aset yang mendasarinya. ETF ini ada di banyak industri dan kelas aset yang beda-beda. Misalnya, ETF emas yang udah ada dari beberapa dekade lalu, itu ngikutin harga emas gitu loh.

ETF Bitcoin itu sebenernya cuma semacam exchange-traded fund yang ada bitcoin atau aset terkait dengan harga Bitcoin di dalamnya. ETF itu produk keuangan yang diatur, jadi ETF Bitcoin dan aset kripto lainnya diperdagangkan di pasar tradisional gitu, seperti NASDAQ atau Bursa Saham New York (NYSE), bukan di bursa aset kripto. Tapi, siapa tahu di masa depan ini bisa berubah, karena batas antara keuangan tradisional dan industri aset kripto makin lama makin samar.

Tujuannya ETF Bitcoin itu adalah buat ngasih akses ke investor biasa yang gak terlalu suka urus-urus dengan aset kripto, biar mereka bisa akses bitcoin lewat cara yang mereka udah kenal.

Mengapa ETF Bitcoin itu penting, ya?

Bitcoin bukanlah aset yang paling gampang ditangani. Misalnya, penyimpanannya bisa bikin masalah serius buat institusi besar. Tapi ya gitu deh, Goldman Sachs nggak bakal langsung pasang dompet keras ke laptop dan langsung transfer Bitcoin senilai $2 miliar ke situ. Institusi keuangan besar nggak kerja kayak investor perorangan — mereka butuh kerangka regulasi yang ribet dan infrastruktur keuangan buat ikutan di ruang ini.

Makanya, ETF bisa jadi instrumen penting buat meningkatkan adopsi dan nambah basis investor potensial. ETF bisa kasih akses harga ke peserta di pasar tradisional tanpa harus khawatir tentang detail fisik punya koin.

Selain Bitcoin, ETF Bitcoin juga bisa pegang sekeranjang aset, termasuk Ethereum, saham Tesla, dan emas, jadi bisa nambah diversifikasi buat investor.

Gambaran singkat tentang ETF Bitcoin

Ketika orang lagi ngobrolin tentang ETF Bitcoin, biasanya mereka maksudin ETF di pasar Amerika Serikat. Tapi, sebenarnya ETF ada di banyak pasar yang berbeda. Misalnya, ETF Bitcoin pertama, Purpose Bitcoin ETF, diluncurkan di pasar saham Kanada dan diperdagangkan di Bursa Saham Toronto dengan simbol BTCC.

Tapi, selama ini, kebanyakan orang pada fokus sama regulator AS dan apakah mereka bakal ngizinin ETF Bitcoin AS. Akhirnya, pada bulan Oktober 2021, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) nerima aplikasi untuk nyatet ProShares Bitcoin Strategy ETF (BITO) di NYSE.

Kalau dilihat dari sejarahnya, kebanyakan aplikasi ditolak gara-gara volatilitas, sifat yang nggak diatur dari pasar Bitcoin, dan potensi manipulasi pasar. Meskipun kekhawatiran ini cukup beralasan, kemungkinan juga berlaku untuk banyak pasar keuangan lain yang udah ada ETF-nya.

Sebagian besar infrastruktur keuangan yang diperlukan supaya Bitcoin jadi kelas aset makro yang sah dibangun di pasar bearish terakhir. Kalau MicroStrategy mau beli miliaran dolar Bitcoin beberapa tahun lalu, mungkin susah banget. Tapi, sekarang, infrastrukturnya dan likuiditasnya udah tersedia buat bikin investasi sebesar itu jadi mungkin.

Pematangan pasar Bitcoin ini kemungkinan ubah pendekatan regulator dan akhirnya buka jalan buat ETF Bitcoin AS yang kita lihat sekarang.

Apa sih ETF Bitcoin berjangka itu?

Tidak semua ETF Bitcoin didukung oleh BTC yang disimpan di dompet, juga dikenal sebagai ETF fisik Bitcoin. Banyak ETF Bitcoin, seperti BITO, menggunakan kontrak berjangka BTC sebagai aset yang mendasarinya.

Pemerintah sejauh ini lebih suka ETF berjangka yang terkait dengan kontrak berjangka Bitcoin Chicago Mercantile Exchange (CME), sebuah keamanan keuangan yang diatur. ETF Bitcoin berjangka menggunakan harga Bitcoin Reference Rate (BRR) CME sebagai acuan, bukan harga spot. Ini berarti satu-satunya perbedaan antara ETF fisik Bitcoin dan ETF berjangka Bitcoin adalah tempat asal harga mereka.

Apakah aku harus investasi dalam ETF Bitcoin?

Apakah ETF Bitcoin adalah pilihan yang tepat buat kamu buat investasi dalam Bitcoin? Kalau kamu cuma mau melindungi tabungan kamu dari depresiasi nilai mata uang fiat, mungkin lebih baik beli Bitcoin aja.

Pokoknya, Bitcoin tujuannya adalah tentang demokratisasi keuangan, walaupun artinya beda-beda buat setiap orang. Tapi, punya penyimpanan langsung dari tabungan kamu bisa bikin kamu lebih kuat. Selain itu, banyak cara buat dapetin yield atau minjem dengan jaminan Bitcoin kamu.

Jadi, ada untungnya juga kalau kamu investasi dalam ETF Bitcoin. Kalau salah satu untungnya berguna buat kamu, ETF bisa jadi pilihan investasi yang oke.

Kesimpulan

ETF Bitcoin memungkinkan investor di pasar tradisional buat dapetin akses ke Bitcoin dengan cara yang teratur dan bisa bikin aset kripto jadi kelas aset yang lebih banyak diadopsi oleh institusi. Dengan pondasi yang udah terbangun di AS, kita cuma bisa ngeprediksi seberapa gede paparan BTC yang bakal diizinin oleh investor dalam portofolio mereka.