Daftar Isi

Poin Utama
- Dollar-Cost Averaging adalah strategi investasi otomatis untuk investasi jangka panjang yang bukan untuk mencari keuntungan cepat.
- Dollar-Cost Averaging adalah pendekatan menarik bagi investor yang tidak berpengalaman atau pasif yang tertarik pada aset yang fluktuatif, seperti bitcoin.
- Ada keuntungan dan kerugian yang beragam dari dollar-cost averaging.
Susah untuk tahu waktu terbaik buat beli bitcoin. Harganya bisa berubah-ubah banget, yang bisa bikin ragu, takut ketinggalan, atau takut ikutan sama sekali.
Daripada nyoba nebak pasar, salah satu cara yang sering disaranin buat investasi Bitcoin adalah melalui strategi yang namanya Dollar-Cost Averaging. Apakah ini cara yang bagus? Ada risikonya nggak? Dan gimana caranya?
Apa Itu Dollar-Cost Averaging?
Dollar-cost averaging (DCA), juga dikenal sebagai rencana dolar konstan, adalah strategi investasi jangka panjang di mana seorang investor membagi jumlah investasi total yang direncanakan mereka menjadi pembelian berkala. Jadi, mereka nggak langsung investasi semua uang mereka sekaligus, tapi mereka beli sedikit-sedikit tiap waktu. Dengan cara ini, mereka mengurangi risiko harga yang naik turun setiap hari.
Biasanya, dollar-cost averaging dilakukan secara otomatis, entah itu setiap hari, mingguan, dua mingguan, atau bulanan. Misalnya, jika seorang investor mau berinvestasi $2500 dalam bitcoin, mereka bisa beli $50 tiap minggu selama 50 minggu. Tapi, mereka bebas untuk mengubah jadwal ini sesuai keinginan mereka.
Banyak orang di Amerika Serikat udah pake strategi DCA tanpa mereka sadari. Contohnya adalah di rencana pensiun 401(k), di mana mereka investasi tiap bulan berdasarkan gaji mereka.
Mengapa Dollar-Cost Averaging di Bitcoin?
Tujuan dari dollar-cost averaging adalah untuk menghilangkan emosi saat berinvestasi. Ini mendorong seorang investor untuk terus berinvestasi dengan jumlah tetap untuk mencapai tujuan mereka, terlepas dari fluktuasi dan volatilitas harga jangka pendek di pasar. DCA dapat membantu menghindari godaan untuk mencoba menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi, yang terkenal sulit, bahkan bagi investor paling berpengalaman yang menggunakan analisis pasar canggih.
Mengadopsi strategi DCA membutuhkan disiplin dan pandangan jangka panjang. Ini tidak selalu menghasilkan keuntungan yang paling maksimal, tetapi ini membantu investor bitcoin untuk tumbuh dari waktu ke waktu.
Dollar-cost averaging itu masuk akal asalkan kita berasumsi bahwa aset yang kita pilih akan naik nilainya dalam jangka panjang, tapi pasti bakal mengalami fluktuasi di sepanjang perjalanan. Bitcoin itu aset yang agak volatil sekarang, dan juga aset yang masih baru. Banyak investor yang terlibat masih banyak yang harus dipelajari tentang teknologi ini dan implikasinya bagi dunia. Ketika investor melakukan dollar-cost averaging ke Bitcoin, mereka juga secara perlahan bisa terus meningkatkan pengetahuan mereka dari waktu ke waktu, sambil juga memegang bitcoin.
Apa Manfaat Dollar-Cost Averaging?
Ada banyak keuntungan dari dollar-cost averaging yang membuatnya menjadi strategi investasi yang menarik bagi para investor:
- Otomatisasi. Pembelian dapat dijadwalkan untuk interval waktu tertentu, sehingga investasi kamu dapat tumbuh dengan pengawasan yang relatif sedikit.
- Resiko yang Lebih Rendah. Dollar-cost averaging memungkinkan para investor untuk mengurangi risiko dengan membeli dengan berbagai harga yang berbeda saat harga aset fluktuatif antara pembelian-pembelian berulang mereka. Dengan cara ini, dollar-cost averaging dapat mengurangi eksposur para investor terhadap volatilitas dan menjaga rerata biaya mereka lebih dekat dengan harga aset saat ini. Tanpa dollar-cost averaging, seorang investor berisiko membeli sejumlah besar aset dekat dengan harga maksimum lokal.
- Kepasifan dan Kesederhanaan. Karena dollar-cost averaging adalah strategi investasi jangka panjang yang tidak didasarkan pada pembelian pada titik harga tertentu, strategi ini membutuhkan perhatian, keahlian, dan analisis yang lebih sedikit dari seorang investor. Gabungkan kedua kualitas ini dengan otomatisasi, dan kamu mungkin bisa mencapai pertumbuhan aset jangka panjang tanpa harus terlalu banyak mengawasi investasi kamu.
Apa Kekurangan Dollar-Cost Averaging?
Dollar-cost averaging dikenal sebagai strategi investasi jangka panjang yang simpel dan berisiko rendah. Tapi, itu bukan strategi investasi yang tepat buat semua investor. Bergantung pada tujuan investasi kamu, ada beberapa hal tentang dollar-cost averaging yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu mulai investasi:
- Pertumbuhan Yang Cukup. Dollar-cost averaging bisa membantu menghindari perubahan harga yang tiba-tiba, tapi dengan melakukannya, kamu mungkin kehilangan peluang mendapatkan keuntungan yang tinggi demi tingkat pengembalian yang lebih normal. Kalau kamu mencari keuntungan investasi yang tinggi, dollar-cost averaging mungkin bukan strategi terbaik buat kamu. Ini juga tidak bisa melindungi kamu dari risiko penurunan harga pasar.
- Inefisiensi Modal. Uang yang kamu keluarkan hari ini diharapkan akan meningkat nilainya dari waktu ke waktu. Jadi, uang hari ini selalu lebih berharga daripada uang besok. Tapi, dollar-cost averaging menunda waktu penyaluran modal, jadi kamu kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan uang lebih awal.
- Biaya Lebih Tinggi. Ketika melakukan dollar-cost averaging, jumlah investasi yang kamu lakukan dalam setiap periode jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi sekaligus. Karena itu, biaya mungkin lebih tinggi saat membeli dalam jumlah yang lebih sedikit. Kalau kamu berinvestasi dengan lembaga keuangan yang mengenakan biaya yang relatif tinggi untuk jumlah yang lebih kecil, atau kamu secara umum hati-hati dengan biaya, mungkin ada strategi investasi yang lebih efisien buat kamu.
Bagaimana DCA Bitcoin Bekerja dalam Praktiknya?
Ada beberapa langkah sederhana untuk mengatur pesanan DCA:
- Tentukan alokasi total untuk bitcoin (atau aset lainnya).
- Rencanakan ukuran dan frekuensi pesanan DCA.
- Temukan layanan yang memungkinkan pesanan berulang.