Daftar Isi

Poin Utama
- Fungibilitas adalah sifat dari barang-barang yang bisa ditukar-tukar.
- Fungibilitas sangat penting untuk menjaga keamanan dan privasi Bitcoin.
- Barang yang tidak bisa ditukar atau tidak bisa dibagi menjadi satuan yang kecil nggak cocok sebagai bentuk uang. Bitcoin bisa dibagi dalam satuan yang tak terbatas dan punya fungibilitas yang kuat.
Apa Itu Fungibilitas?
Fungibilitas adalah sifat dari barang-barang yang satuan-satuan nya bisa saling ditukar. Sebuah barang dikatakan fungibel jika satu satuan dari barang tersebut selalu punya nilai yang sama persis dengan semua satuan lainnya.
Fungibilitas adalah sifat yang diinginkan untuk banyak barang, tapi ini penting banget untuk uang. Kalau uang nggak fungibel, setiap satuan uang bakal punya nilai yang beda-beda, dan uang bakal kehilangan kemampuan buat ditukar.
Pembagian adalah bagian penting dari fungibilitas, terutama buat Bitcoin. Misalnya, lima lembar uang $1 harus bisa beli jumlah barang yang sama dengan satu lembar uang $5, satu bitcoin juga harus bisa punya kekuatan beli yang sama, terlepas dari dibagi jadi satu, dua, atau sepuluh UTXO.
Apakah Bitcoin Fungibel?
Fungibilitas bukanlah sifat hitam-putih dari uang; ada barang-barang yang bisa lebih atau kurang mudah ditukarkan daripada yang lain. Sebagai uang yang tanpa batas negara dan apolitis (netral), Bitcoin udah mencapai tingkat fungibilitas yang signifikan, dan biasanya diperdagangkan dengan harga yang hampir sama di seluruh dunia. Tapi, kadang-kadang campur tangan pemerintah, aktivitas kriminal, dan perbedaan teknologi bisa bikin beberapa bitcoin jadi lebih atau kurang bernilai dibanding yang lain.
Premi Bitcoin Berdasarkan Yurisdiksi
Secara teoritis, seharusnya nggak ada premi Bitcoin, karena Bitcoin itu sifatnya global. Kalo dua bursa daftarin Bitcoin dengan harga yang beda, para trader bisa manfaatin kesempatan arbitrase buat beli Bitcoin di bursa yang harganya lebih murah, terus jual di bursa yang harganya lebih mahal sampe bedanya ilang.
Namun, saat aturan pemerintah menghalangi para trader untuk memindahkan bitcoin antara beberapa bursa, kemungkinan premi masih ada. Regulasi pemerintah terhadap Bitcoin sangat berbeda di berbagai wilayah. Ada pemerintah yang secara terbuka menerima Bitcoin dan perkembangannya, sementara yang lain mencoba melarang penggunaannya sebagai mata uang di wilayah mereka.
Seperti halnya dengan sebagian besar larangan dan kontrol modal, pembatasan atau larangan Bitcoin nggak menghilangkan penggunaan Bitcoin di suatu yurisdiksi. Sebaliknya, mereka cuma bikin harga Bitcoin di yurisdiksi itu naik, jadi ada premi lokal gitu deh. Di Venezuela, Nigeria, Zimbabwe, Korea Selatan, dan India, pembatasan udah bikin ada premi yang keliatan di berbagai waktu. Di Nigeria, di mana bank sentral berusaha melarang bitcoin, permintaan bitcoin melonjak, namun karena sulitnya mengakses pasar internasional dari Nigeria, premi yang signifikan pun berkembang.
Bitcoin dan Premi Privasi
Premi geografis Bitcoin adalah contoh Bitcoin yang kurang mudah ditukar di berbagai yurisdiksi hukum. Tapi, Bitcoin juga mungkin kurang mudah ditukar di antara koin-koin individu. Ini bukan masalah besar sih sekarang, tapi bisa jadi masalah di masa depan tergantung pada regulasi pemerintah dan fitur privasi Bitcoin.
Koin-koin individu secara hipotetis bisa punya nilai yang berbeda dari Bitcoin normal dengan beberapa alasan. Misalnya, kalau sebuah koin hasil dari tindakan kriminal terkenal, seperti peretasan, penipuan, atau aktivitas ilegal lainnya, ada kemungkinan beberapa bursa atau pedagang akan menolak nerima bitcoin itu sebagai pembayaran. Jadi, koin-koin ini bisa diperdagangkan dengan harga lebih murah daripada harga pasar Bitcoin. Untungnya, kejadian seperti ini jarang banget terjadi di tahun 2021.
Di sisi lain, ada kemungkinan koin akan diperdagangkan dengan harga lebih mahal kalau punya privasi yang kuat. Trend ini lagi umum banget sekarang, terutama di bursa terdesentralisasi (DEX), yang nggak ngumpulin data AML-KYC. Pengguna Bitcoin yang peduli dengan privasi mereka mau bayar lebih buat dapetin bitcoin tanpa harus ngungkapin identitas mereka ke orang lain, pihak ketiga, atau pemerintah.
Beberapa koin juga mungkin punya nilai yang lebih tinggi daripada koin biasa kalau dianggap koin-koin spesial karena sejarahnya. Misalnya, kalo Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, pilih buat lelang koin-koinnya, kemungkinan besar koin-koin itu bakal laku dengan harga di atas nilai pasaran. Tren ini ga bakal jadi masalah buat Bitcoin, dan mirip dengan uang kertas $2, yang sering diperdagangkan dengan harga lebih dari $2 gara-gara kelangkaannya.
Bagaimana On Chain Analysis Bekerja
Sebagian besar, 0n chain analysis dan privasi akan menjadi faktor utama yang membuat orang khawatir tentang bagaimana Bitcoin akan berfungsi di masa depan. Karena semua transaksi Bitcoin tercatat secara publik di blockchain, perusahaan pengawas dan pemerintah dapat menganalisis riwayat koin dan mencoba melacak koin yang digunakan untuk kegiatan kriminal.
Apa itu “Taint” Bitcoin?
Jadi, koin yang memiliki riwayat penggunaan dalam kegiatan kriminal kadang-kadang disebut “tainted atau tercemar”. Taint pada dasarnya adalah cara untuk mengukur seberapa besar kemungkinan koin terhubung dengan kegiatan kriminal masa lalu. Taint ini sebenarnya adalah istilah yang subjektif, dan dipakai oleh perusahaan analisis rantai yang berbeda-beda, tergantung pada aturan main dan asumsi yang mereka gunakan.
Masa Depan Fungibilitas Bitcoin
Kalau Bitcoin kehilangan fungibilitasnya sepenuhnya, utilitasnya sebagai uang dan mata uang bakal jadi jelek, dan susahlah nerima pembayaran dengan bitcoin buat barang dan jasa. Sifat Bitcoin yang anti-sensor tergantung pada fungibilitas Bitcoin. Kalau bitcoin tertentu bisa dimasukin ke daftar hitam atau dianggap “bukan bitcoin”, sensor itu jadi mungkin dan bitcoin bisa disusupin.
Untungnya, ada beberapa proyek privasi Bitcoin yang berusaha terus-menerus ngasih kesulitan ke perusahaan analisis rantai buat ngejar jejak koin-koin tertentu. Proyek-proyek privasi ini penting banget buat jaga agar Bitcoin tetap fungibel dan jadi uang global yang terdesentralisasi.
Persaingan antara developer Bitcoin, perusahaan surveilance, dan pemerintah kemungkinan bakal makin sengit. Pemerintah terus memajukan kemampuan monitoring, sementara developer Bitcoin bikin teknik-teknik yang lebih kuat buat jaga privasi dan hilangkan analisis rantai yang terlalu mudah.